RINGKASAN MEMBACA DAN DIALOG Seri #1

0

   BUKU : Apa itu Kapitalisme dan Bagaimana Melawannya?

oleh kolektif diskusi Seri I

 

 BAB 1 


Pertanyaan 1

Apa itu Kapitalisme?

Kapitalisme adalah sistem minoritas penguasa modal (kapital) memonopoli alat-alat produksi (pabrik, tambang, mall, bank, dan seterusnya), mengekploitasi kelas buruh serta beroperasi dengan dorongan proses akumulasi kapital tanpa henti

Penjelasan ini memberikan unsur penting dalam sistem kapitalisme ialah: Pemodal atau sering disebut kapital: Individu atau kelompok yang menguasasi kekayaan dunia, mereka berjumlah lebih sedikit dari kelompok yang tidak memiliki modal. Hal ini dibuktikan dengan 1 % populasi manusia adalah kaum terkaya- raya yang menguasasi setengah kekayaan dunia yaitu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kapitalisme terjadi bersamaan dengan sistem perkembangan masyarakat yang berkaitan dengan perkembangan teknologi atau alat produksi untuk keberlangsungan aktivitas kelompok. Misalnya: komunitas masyarakat Namblong (Wilayah Genyem, Jayapura) dahulu menggunakan alat kerja yang berasal dari batu (kapak batu), kayu sebagai pelengkap, dan tali rotan sebagai pengikat kapak batu ini bisa digunakan untuk menebang pohon kayu besi. Pohon kayu besi dapat dimanfaatkan batangnya untuk:

  1. Pembuatan rumah adat

  2. Kayu bakar

  3. Alat penunjang aktivitas bersama (meja, kursi, dsb)

  4. Perkakas kerja lainya

  5. Pagar, kandang ternak dsb

Kulit kayu juga bisa digunakan untuk pembuatan baju dan asesories lainnya.
Namun untuk menebang satu kayu besi dengan menggunakan kapak batu membutuhkan tenaga kerja dan waktu kerja lebih banyak dibandingkan menggunakan sensor pemeotong kayu (mesin pemotong bermata logam). Efisiensi alat kerja, waktu kerja, tenaga kerja dan sasaran kerja menjadi penting sebagai kondisi yang dibandingkan. 

Misalnya: komunitas masyarakat Namblong (Wilayah Genyem, Jayapura) menggunakan kapak batu di zaman dulu sebelum berinteraksi dengan suku/bangsa lain. Membutuhkan 4-10 orang (tenaga kerja) untuk menebang 1 kayu besi (sasaran kerja) dalam 8 jam kerja (waktu kerja) menggunakan kapak batu (alat kerja). Jika dibandingkan dengan 2021 pemotongan kayu di wilayah adat masyarakat Namblong menggunakan sensor pemotong kayu, jika mencacah kayu besi (alat kerja), akan membutuhkan 1 orang (tenaga kerja), 1 kayu besi (sasaran kerja) dalam 3-4 jam ( waktu kerja). Dari informasi ini dapat dilihat bahwa ilmu pengetahuan (perkembangan berpikir manusia) dan teknologi berhasil melakukan perubahan sistem kerja. 

Hal inilah yang menyebabkan lahirnya kapitalisme. Ketika kontrol sepihak terhadap produksi: tenaga kerja, sasaran kerja, waktu kerja, dan alat kerja yang dikuasai oleh pemilik modal untuk memperoleh profit (kekayaan lebih) maka hubungan produksi tersebut bersifat kapitalisme. Namun bila kontrolnya oleh kolektif dan dilakukan secara bersama maka disebut komunal. Sehingga penting bagi kita untuk mengecek sistem produksi dari suatu sistem kerja.
    Budaya kapitalisme ialah individualistik, profit dikuasai pemilik modal, dsb. Budaya ini dihegemoni melalui sistem pendidikan, sistem keagamaan, sistem pemerintahan (adat,  kerajaan atau negara), produk hukum, dsb. 


Pertanyaan 2 

Mengapa Ada Kapitalisme?

Kapitalisme merupakan hasil dari sejarah perkembangan masyarakat di Dunia, yang mana Marx dan Engels mengungkapkan 4 fase masyarakat berdasarkan perubahan-perubahan sosial yang terjadi serta aktivitas produksi.
4 Fase tersebut adalah Komunal Primitif => Perbudakan => Feodalisme => Kapitalisme => komunal Modern. 

4 fase ini dibedakan berdasakan aktivitas produksi per periode waktu yang berdampak pada terbentuknya kelas sosial di masyarakat, perubahan mendasar yang pada masyarakat adalah munculnya kepemilikan pribadi. 

Misalnya: Masyarakat adat Tabi, memiliki hak atas tanah dan tanggungjawab untuk menjaga keseimbangan tersebut. Namun ketika bangsa lain berinteraksi untuk mendapatkan sumber daya alam maka secara tidak langsung mengubah struktur adat yang kolektif menjadi struktur adat yang hirarkis. 2021 kondisi di Papua uang dijadikan alat tukar universal untuk kerja jasa atau produk maka kepemilikan atas alam akan diklaim oleh kepala suku/adat, sehingga maraknya penjualan tanah dilakukan sesuai penawaran terhadap kepala suku. Transaksi dilakukan hanya kepada kepala suku dan sering terjadi tidak melibatkan seluruh komunitas kla, atau marga yang memiliki wilayah tersebut. 

Kapitalisme memberikan keuntungan bagi penampung kekayaan, memberikan status sosial dimasyarakat, memberikan keistimewaan-keistimewaan dalam komunitas sehingga kelas yang diuntungkan akan mempertahakan sistem ini, meskipun jumlahnya minoritas. 


Pertanyaan 3 

Bagaimana dampak Kapitalisme?

Kapitalisme menyebabkan, kemiskinan kronis. Kapitalisme menyebabkan operasi militer untuk eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Kapitalisme menyebabkan krisis lingkungan, krisis kemanusian.
Krisis lingkungan : Karena mementingkan kebutuhan pasar dunia terhadap minyak sawit, sehingga jutaan hektar di Indonesia khususnya di Papua di jadikan lahan sawit. Meskipun terbukti bahwa sakit tidak ramah lingkungan dan belum ada pengaturan limbah yang ramah lingkungan atau jaminan kerja bagi pekerja, namun dipaksakan perkebunan kelapa sawit. 

Perkebunan kepala sawit mengubah ekosistem yang ada, bahkan Indonesia yang seharusnya menjadi hutannya sebagai sumber gas oksigen (O2) di dunia kemudian dihancurkan untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit. Masalah masyarakat di daerah perkebunan kelapa sawit adalah kesulitan air bersih karena satu pohon kelapa sawit mampu menyerap air 15 Liter / hari. Masyarakat Papua mengalami pemaksaan dari TNI/Porli untuk menyerahkan tanahnya agar dibangun perkebunan kelapa sawit. 

Hal ini juga terjadi untuk industri lainnya, seperti pertambangan. 

Rasisme dan Seksisme terjadi tidak berhenti di Papua, bahkan dalam pabrik sawit, tenaga kerja didatangkan dari luar pulau Papua. 

Rasisme adalah diskriminasi berdasarkan ras, agama, dsb. Seksisme adalah diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan gender, yang dominan akan mengusai yang minoritas. Misalnya: Seorang Papua ketika dipukuli oleh mandor pabrik dengan mudah distigma karena mabuk dibandingkan dicek terlebih dahulu kronologinya atau di telusuri keterangan saksi.  Perempuan terikat dalam budaya adat dan negara yang mendomestifikasi perempuan dengan pekerjaan domestik. Sehingga ketika di publik perempuan seringkali waktu kerja dan kemampuan kerjanya tidak dibayarkan sesuai resiko kerja, misalnya upah buruh perempuan yang lebih murah. Kondisi tertentu perubahan tatanan masyarakat mempengaruhi eksistensi atau keberadaan perempuan di suku. Akses terhadap tanah semakin kecil, perempuan tidak memiliki kepemilikan tanah (sasaran kerja) kolektif, perempuan dapat memilikinya bila membelinya dengan modal (uang) untuk membelinya. 

Rasisme dan seksisme digunakan oleh kapitalis sebagai cara untuk mengklasifikasi masyarakat. Semakin masyarakat disibukan dengan konflik horizontal (antar masyarakat), maka masyarakat tidak sadar bahwa kapitalis diuntungkan dari hal ini. 


Pertanyaan 4 

Bagaimana realitas Kapitalisme di Papua ?

Jika dilihat dari segi suprastruktur : Sistem untuk membangun kesadaran masyarakat, yaitu sistem pemerintahan (adat dan negara), sistem pendidikan, sistem spiritual, sistem hukum dsb.

Jika kita melihat sejak pendudukan paksa Indonesia di Papua pada tahun 1962 dilakukan dengan kekuatan militer. 

Budaya militer dengan semangat menjajah (superior) adalah menaklukan, sehingga secara langsung sikap militer Indonesia kepada rakyat Papua adalah menakluknya sehingga tingkat pembunuhan oleh militer Indonesia setiap tahun terjadi. 

Universitas Cendrawasih didirikan pada tahun 1963 hingga kini universitas ini masih menjadi universitas dengan ranking atau urutan terbelakang dari daftar universitas unggulan di Indonesia.

Padahal Uncen memiliki beberapa pos-pos atau kampus di wilayah-wilayah Papua namun kualitas ilmu pengetahun atau terbukanya akses informasi sangat terbatas. Hal ini dialami masyarakat Papua karena kapitalis tidak akan membiarkan masyarakat Papua memiliki kesadaran politik yang baik. Jika masyarakat memiliki kesadaran politik yang tinggi maka, kapitalis akan kesulitan mengontrol hubungan produksi. 

Budaya yang tercipta dari bahasa, penjajah mengajarkan satu bahasa agar mudah melakukan komunikasi satu sama lain. Akibat adanya tranmigrasi guru dari Nusantara (sabang - Amboina) maka bahasa melayu-papua menjadi bahasa sehari-hari. Transmigrasi juga terus berdatangan hingga kini. Misalnya: Terkadang penggunaan bahasa sehari-hari dari transmigran akan dibawa ke Papua, sapaan :  mbak (kaka perempuan), Nona (sebutan perempuan belum menikah), mas (kaka laki-laki) dsb. Melalui sapaan ini mampu menggeser bahasa komunitas/suku/klan karena penguasaan budaya suku lain di lingkungan tertentu. Sistem pemerintahan adat akan diberikan hak lebih kepada kaum laki-laki atau keturunan dari tetua adat/suku. Sehingga keistimewaan ini membuat keserakahan untuk menjual tanah, demi kepentingan pribadi, kemudian mendiskriminasi kelompok perempuan atau trans gender.

Sistem pemerintahan mengizinkan iklan produk kecantiknya demi memberikan suatu gambaran utuh standar kecantikan perempuan. Digambarkan bahwa perempuan yang cantik harus berwajah putih, cerah, langsing, tinggi dsb.
Bentuk ini mengikuti kampanye standart kecantikan ala eropa, sedangkan setiap manusia memiliki genetik (sifat pewaris) yang berbeda. Banyak perempuan Papua yang harus memenuhi standart kecantikan ini sehingga mengorbankan material maupun non materialnya. Agama melalui ajarannya melakukan doktrinasi perbedaan kerja antara perempuan dan laki-laki. Meskipun era saat ini adalah tidak revelan untuk membagi pekerjaan antara perempuan dan laki-laki namun masih dilakukan hal yang sama. 

Perempuan muda di Papua akan distigma buruk bila hamil diluar nikah, seluruh anggota keluarga akan dipermalukan. Tidak sedikit jemaat atau sesama umat beragama mengucilkan dibandingkan menolong. Masih banyak hal lain yang mengancurkan sistem tatanan masyarakat Papua. 


Infrastruktur : Pembangunan jalan, kampus, sekolah, pelabuahan, rumah sakit, tol laut, bandara udara dibangun untuk kepentingan pemindahan sumber daya alam mentah, dan mempermudah akses transporatsi manusia khususnya kapitalis.

Syarat penanaman modal adalah secara infrastruktur terjamin (baik, minimal: ada) secara suprastruktur tidak membangun kesadaran politik yang baik, sehingga rakyatnya tidak akan bangkit dan melawan ketidak adilan.


Pertanyaan 5

Bagaimana cara melawan kapitalisme ?

Mengetahui sejarah perkembangan masyarakat, kemudian memetakan kondisi kemajuan kapitalisme di Papua, lalu menghentikan tempat-tempat produksi untuk akumulasi modal atau mogok masa. Menghancurkan budaya-budaya kapitalis dan bangun budaya kolektif. Bentuk sekolah alternatif, kesehatan alternatif, organisasi/partai alternatif untuk mendorong masyarakat agar meningkatkan kesadaran politiknya.
Targetnya adalah membentuk tatanan masyarakat yang baru tanpa kelas.

 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Menerima!) #days=(20)

Blog kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Pelajari
Accept !
Ke Atas