Desain Rumah Bambu/Ist google |
Rumah
bukanlah hanya tempat untuk berlindung tetapi juga mencerminkan selera dan
status sosial penghuninya. Apa pun konsep yang menjadi pilihan Anda, hal yang
tidak boleh dikesampingkan adalah bahwa rumah Anda haruslah ramah lingkungan.
Konsep
dari rumah ramah lingkungan
mencuat setelah bergulirnya isu pemanasan global. Manusia dengan segala cara
berupaya mengatasi dampak dari pemanasan global. Salah satunya yang dilakukan
adalah menciptakan hunian yang hijau serta ramah lingkungan. Apakah rumah
ramah lingkungan Itu? Paling tidak hal yang perlu diperhatikan ada empat faktor
untuk membangun rumah yang ramah lingkungan, pola pemanfaatan air, desain rumah
itu sendiri, penggunaan listrik serta pengolahan dari limbah rumah tangga
domestik.
Desain Rumah
Jika
Anda berniat membangun rumah, coba alokasikan 30% dari luas lahan yang ada
untuk ditanami berbagai tanaman penghijauan atau tanaman hias. Sifat tumbuhan
yang menghisap karbondioksida dan menghasilkan oksigen tentunya sangatlah
bermanfaat untuk memperbaiki kualitas udara di sekitar rumah Anda. Selain Itu
juga, ruang hijau ini dapat berfungsi untuk area resapan air, sebab area yang
banyak ditumbuhi oleh tanaman pastinya akan lebih banyak menyerap air. Desain
rumah yang ramah lingkungan terdapat banyak memiliki bukaan baik berupa pintu
maupun jendela untuk sirkulasi udara, supaya selalu mendapatkan pasokan udara
bersih
Untuk prinsip lainnya, dalam memaksimalkan terangnya matahari
namun meredam teriknya. Oleh karena itu sebisa mungkin setiap sisi rumah
mendapatkan sinar matahari langsung yang cukup. Sementara untuk mengurangi
ultra violet dari sengatan matahari bisa diakali dengan membuatkan kanopi atau
memberikan jalusi pada tiap jendela. Ciri lainnya dari rumah ramah lingkungan
ialah pada bagian atapnya datar serta terdapat taman atau biasa disebut green
garden atau roof garden. Konsep ini selain bisa difungsikan sebagai taman
rumah, juga dapat membantu menurunkan suhu panas di ke dalam rumah itu sendiri.
Manusia harusnya bersikap bijaksana dan lebih prihatin,
caranya ialah dengan tidak boros dalam mengkomsumsi air. Terdapat tiga hal yang
dapat dilakukan, yaitu hemat dalam menggunakan air, membuat sumur resapan, dan
mendaur ulang air. Contoh mendaur ulang di sini, air bekas mencuci sayuran atau
bekas mandi bisa didaur ulang jadi air untuk membersihkan wc, mencuci kain pel,
mencuci kendaraan atau bahkan menyiram tanaman. Air bekas mencuci pakaian atau
cuci piring bisa ditampung serta disaring, dan diresapkan ke dalam sumur
resapan air yang telah dilengkapi filter alami seperti kerikil, pasir, arang
dan ijuk.
Air kotor yang disalurkan ke dalam septik tank agar diproses
secara alami dalam pembusukanna. Air hujanpun haruslah ditampung, diserap,
serta dialirkan ke dalam sumur resapan. Hampir tidak ada buangan air secara
percuma dari konsep rumah ramah lingkungan seperti ini. Semua dimanfaatkan
sesuai konsep daur ulang. Juga jangan gunakan cara lama kamar mandi dengan bak
sebagai penampung air, pakailah shower, karena mandi menggunakan gayung amatlah
boros air.
Pakailah lampu listrik seperlunya, segera matikan semua lampu
jika ruangan tersebut ditinggalkan dan tidak digunakan. Hal sepele seperti ini
mungkin sedikit sulit dikerjakan oleh sebagian besar masyarakat, namun akan
mudah jika ini dijadikan sebuah kebiasaan. Rumah yang banyak terdapat ventilasi
akan lebih hemat listrik.Ventilasi ini memungkinkan ruangan untuk tidak
membutuhkan terlalu banyakan pencahayaan buatan seperti lampu, karena pada
siang hari akan cukup diterangi oleh sinar matahari. Konsep lain dari rumah
ramah lingkungan adalah rumah yang minim sekat atau dinding karena dengan
konsep seperti ini ruang akan bisa lebih multifungsi. Ruang dengan minimali
sekat seperti ini akan lebih banyak terkena sinar matahari serta sirkulasi
udaranya untuk bagus. ( AP/GP )
Sumber : www. arsindo.com
Sumber : www. arsindo.com