11 Macam Bahan Bangunan yang Lebih Hijau Dibanding Beton

0
Beton adalah material yang menyatukan kota-kota kita. Dari rumah, bangunan apartemen, sampai ke jembatan, terowongan dan jalur pejalan kaki. Bahan berwarna abu-abu ini terbukti sangat penting untuk kebutuhan kehidupan di dunia modern ini.
Namun, tidak banyak orang tahu tentang fakta dibalik beton. Produksi bahan-bahan pembentuk beton menghasilkan berton-ton gas rumah kaca berupa karbondioksida (CO2) ke atmosfer setiap tahunnya. Polusi tersebut memicu proses perubahan iklim yang kita rasakan sekarang.
Untuk mengatasi kebutuhan pengganti bahan beton tersebut, berikut ini 11 bahan bangunan “hijau” sebagai sebuah alternatif terhadap beton dan menurunkan efek buruknya terhadap lingkungan. Dilansir dari Inhabitat.com via Greeners.Co.
1. Batang jerami
Bangunan yang terbuat dari tumpukan batang jerami mengingatkan pada zaman dimana rumah-rumah dibangun menggunakan material yang alami dan diproduksi lokal. Batang jerami yang digunakan untuk menggantikan dinding bata, kayu atau gipsum ternyata dapat menghasilkan insulasi yang sangat baik bila disusun dengan baik. Tidak hanya murah namun juga berkelanjutan karena jerami tumbuh sangat cepat di alam.
Foto: inhabitat.com
2. Beton rumput
Bahan ini biasanya digunakan di jalur pejalan kaki namun memiliki lubang-lubang yang cukup untuk rumput tumbuh di sela-selanya. Bahan ini mengurangi pemakaian beton dan juga bisa menjadi jalan masuknya air hujan ke dalam tanah.
Foto: Willie Angus/Flickr via inhabitat.com
3. Tanah yang dipadatkan
Apalagi yang lebih alami daripada merasakan tanah sebagai lantai rumah? Bahkan sebenarnya dinding yang mirip dengan beton bisa dibuat dengan hanya memadatkan tanah di rangka kayu. Pemadatan tanah adalah teknologi yang digunakan oleh peradaban manusia sejak ribuan tahun lalu dan mampu bertahan lama.
Foto: inhabitat.com
4. HempCrete
HempCrete adalah beton yang dibuat dari serat tanaman hemp. Serat tersebut dicampur dengan kapur untuk membentuk bahan mirip beton namun kuat dan ringan. Karena bahan ini ringan, energi yang diperlukan untuk memindahkan bahan ini menjadi sangat rendah sementara bahannya sendiri tumbuh cepat di alam sehingga berkelanjutan.
Foto: inhabitat.com
5. Bambu
Bambu merupakan bahan bangunan yang sudah digunakan di beberapa negara selama ribuan tahun. Hal yang paling menjanjikan dari bahan ini adalah kombinasi antara kekuatannya dalam menghadapi tekanan, berbobot ringan, dan sangat cepat tumbuh di alam. Digunakan sebagai rangka bangunan dan untuk bangunan sederhana, bambu bisa menggantikan bahan yang diimpor dan mahal, terutama di daerah pedalaman, bangunan pasca bencana dan untuk daerah yang berpendapatan rendah namun memiliki akses luas terhadap tanaman bambunya.
Foto: Carolina Zuluaga/Flickr via inhabitat.com
6. Plastik daur ulang
Daripada memproduksi plastik lagi, para peneliti sekarang membuat bahan bangunan yang didalamnya mengandung plastik daur ulang dan sampah sehingga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Hasilnya adalah bahan bangunan yang ringan dan membantu mengurangi sampah.
Foto: inhabitat.com
7. Kayu
Kayu masih memiliki banyak keunggulan dibanding beton dan baja. Selama tumbuh, kayu menyerap gas CO2 dan cara pengolahannya hingga menjadi bahan bangunan tidak menghabiskan banyak energi. Hutan yang dikelola dengan baik juga bisa berkelanjutan dan memastikan habitat untuk mahluk hidup.
Foto: inhabitat.com
8. Mycelium
Mycelium adalah sejenis jamur dan saat ini bisa menjadi salah satu bahan bangunan dengan cara ditumbuhkan di sekitar bahan-bahan organik seperti batang jerami dan lain-lain. Setelah jamur tumbuh dan menjadi bentuk yang sesuai keinginaan, jamur ini kemudian dikeringkan sehingga menjadi batu bata yang kuat.
Foto: inhabitat.com
9. Ferrock
Ini adalah bahan baru hasil riset yang mendaur ulang bahan-bahan bekas termasuk di dalamnya debu baja dari industri baja sehingga hasilnya adalah bahan bangunan yang lebih kuat dari beton. Yang lebih menarik lagi, bahan yang unik ini bisa menyerap dan menahan CO2 pada saat proses pengeringan dan pengerasan.
Foto: Zack Detailer/Flickr via inhabitat.com
10. Ashcrete
AshCrete adalah bahan bangunan yang menggunakan abu terbang untuk menggantikan semen tradisional. Abu terbang adalah produk sampingan dari hasil pembakaran batubara.
Foto: Alan Stark/Flickr via inhabitat.com
11. Timbercrete
Bahan satu ini dibentuk dari pemadatan bubuk gergaji kayu dicampur dengan semen. Karena bahannya lebih ringan dari beton, proses transportasinya menjadi lebih mudah sementara proses pembentukannya mengurangi sampah.
Foto: Public Domain Picture via inhabitat.com

 By.Admin GreenPapua

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Menerima!) #days=(20)

Blog kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Pelajari
Accept !
Ke Atas